Semesta, 2018
Kemarin..
Hujan mengetuk, seolah
ia ingin menyapa kita yang seakan lupa dengan semesta.
Menyadarkan betapa
semesta pun butuh cinta.
Semesta juga ingin
dicinta oleh manusia. Agar ia dapat menopang kaki kalian lebih lama.
Siang – malam ia
terjaga, menjaga banyak nyawa.
Semesta marah, karena
tidak ada lagi cinta antara manusia dan sesamanya.
Yang ada hanya
kebencian dan saling menghujat antara satu dengan yang lainnya.
Entah apa yang salah,
semesta yang memang mulai berubah, atau manusia yang berulah.
Semesta yang mulai
meninggalkan manusia, atau manusia yang akhirnya terlena dengan sosial media.
Miris, saat seharusnya
sosial media bisa dijadikan tempat untuk bersenang-senang, malah jadi tempat
dimana kebencian berada.
Lebih pahitnya, saat
ada banyak akun yang justru menyediakan lapak untuk membenci sesama.
Memang, setiap manusia
memiliki kebebasan berpendapat. Tapi, ingatlah, kebebasan itu membawa tanggung
jawab yang begitu besar di dalamnya.
Seharusnya, kebebasan
itu bisa menjaga kita dari banyaknya kebencian.
Jika tidak suka, cukup
tutup mata.
Jika dunia mulai penat
dengan cacian, cukup tutup telinga.
Jika ada yang tidak
sejalan, cukup tersenyum dan dengarkan.
Jika kamu mulai bosan
dengan drama, cukup tutup sosial media.
Duduk, dan nikmati teh
hangatmu sambil mendengarkan musik. Menikmati senja.
Gampang. Gak perlu
kebencian.
Semesta sudah cukup
pelik dengan masalahnya. Jangan tambah kebencian di dalamnya.
Kamu tahu? Saking
sibuknya manusia dengan urusannya, sampai ia lupa, bahwa sampah sudah
disediakan tempat untuk membuangnya. Bahwa pohon masih diperlukan untuk menghasilkan
oksigen. Bahwa kita harus tetap berhemat listrik dan air karena pasokan alam
yang semakin menipis.
Bahwa banjir dam
kemacetan tidak akan bisa diatasi dengan cara apapun selain kesadaran dari
masing-masing orang.
Tidak bisa kah kita
berhenti sejenak untuk peduli dengan semesta?
Bagaimanapun, semesta
adalah rumah yang diizinkan Tuhan untuk menjadi tempat dimana kita tumbuh dan berkembang.
Anggap saja sebuah
tanda terimakasih karena semesta masih memberikan ruang untuk kita berpijak.
Turunkan ego. Abaikan
kebencian. Dan, pikirkan bagaimana dunia ini dengan penuh cinta.
Semesta masih berpihak
pada kita. Jagalah ia. Jangan sampai ia marah dan meninggalkan kita.
Terimakasih, Semesta.
J a k a r t a , 1
Januari 2018.
Teruntuk; penikmat
semesta.
Mood; makan indomie
rebus pake cabai sambil dengerin Celine Dion – My Heart Will Go On.
Dramatic Mood.
2 comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteçankırı
ReplyDeletetekirdağ
giresun
manisa
OLMPB