Path, privacy, dan pertemanan. Friend Limit jadi 500?
Belakangan ini mulai agak kesal sama social
media yang bernama Path. Kenapa? Karena, gue ngerasa Path makin lemot aja. Udah
gitu sering keluar sendiri tanpa Assalammu’alaikum dan permisi. Jadi agak males
mau scroll ke bawah kalau udah begini
jadinya. Makanya gue selalu khawatir sama mereka yang suka banget upload foto
selfie di Path banyaaaaak banget. Soalnya, bikin Path gue lemot buat scroll ke bawahnya. Mungkin sebagian
orang agak gak bisa bedain yang mana Path yang mana Instagram. Padahal
jelas-jelas mereka berbeda, bukan kembar. Jadi gak sulit lah buat bedain mana
tempat buat upload foto selfie yang banyak.
Entah Cuma gue atau orang lain juga ngerasa
kalau Path makin melenceng dari fungsi utamanya. Apa? Fungsi utama Path dibuat
untuk orang-orang terdekat saja. Awalnya pun
Path memang diperuntukan sebagai jejaring social yang privacy nya terjaga. Hanya
berisikan:
Orang-orang yang mau nerima segala update-an random kita. Orang-orang yang gak
protes disaat kita mendadak mellow karena galau. orang-orang yang bukan Cuma
mau stalking kita aja. Orang-orang yang bener-bener kita izinin buat tahu
kebiasaan buruk kita sekalipun. Orang-orang terpilih yang boleh masuk ke dalam
kehidupan privacy kita aja. Orang-orang yang gak akan mencela ketika kita
banyak ngeluh.
Awalnya gue senang ada Path. Karena, setidaknya
ada satu akun social media yang masih bisa kita jaga ke-privacy-an-nya. Twitter? Bisa dilihat siapa aja. Facebook pun
begitu. Gue rasa tempat paling tepat untuk lo keluarin unek-unek lo soal
masalah lo sekalipun lo frontal ya Cuma di Path, tadinya. Tapi, makin kesini. Path makin gak asik aja
buat gue. Batasan pertemanan yang awalnya Cuma 50, terus dinaikkin jadi 100,
dan terakhir sampai gue nulis ini berada di angka 150 jumlah batas pertemanan.
Gue rasa itu udah melampaui batas jumlah privacy.
Dan denger-denger rumor kalau Path mau
menambah jumlah batasan temannya menjadi 500. Oh my....
asdfhghijkkl!@@$@#!#$@%@^%#
Bukannya gak suka, tapi yang 150 aja udah
makin lemot. Apalagi 500? Hm.
Belum tahu kapan pastinya bakal ditambah jadi 500. Tapi seorang blogger asal Indonesia yang aktif di jejaring sosial, mendapatkan kesempatan untuk mencoba Path dengan friend limit 500.
Lagian menurut penelitian seorang dosen di
Oxford, jumlah batas pertemanan orang-orang terdekat manusia gak lebih dari
150. Bahkan itu melampui batas. Apalagi kalau jadi ditambah 500? Isinya gue
yakin lama-lama makin banyak orang yang asing aja. Dan makin lemot aja. Bukan cuma gue ternyata yang mengeluh soal Path lemot.
Inget kejadian seorang remaja yang berulah
mengupdate unek-uneknya -tentang ibu-ibu hamil dikereta- di media social Path?
Ada sesuatu yang bikin gue tertarik sih sebenarnya. Bukan soal update-an-nya.
Kalau soal itu jelas gue pun gak setuju sama apa yang dia bilang. Tapi disini
gue melihat hal yang menarik.
Dinda mengupdate di jejaring sosial Path. Yang seharusnya isinya adalah
orang-orang terdekatnya saja. Tapi, apa? Didalam pertemanan Dinda ternyata ada
seseorang yang dengan tega menyebarluaskan update-an-nya. Lantas, harus disebut
apakah dia? Salah satu keluarga Dinda? Gak mungkin jika itu saudara atau sepupu
yang dengan teganya menyebar luaskan. Teman? Meskipun teman kita salah, bukan
berarti harus menyebarkan ‘aib’ nya agar semua orang tahu. Cukup dengan
menasehatinya, bukankah itu cukup? Dibanding harus menyebarluaskannya. Lantas,
siapa orang yang dengan tega membuat Dinda cukup terkenal di dunia maya
tersebut? Siapapun orangnya, yang pasti gue bisa nebak kalau dia bukan orang
terdekat Dinda. Melainkan hanya orang lain yang berada dalam pertemanan Path
Dinda. Orang lain yang mungkin saja iseng nge-add Dinda dengan tujuan menambah
pertemanan. Siapa yang patut disalahkan dalam kasus Dinda? Jelas bukan orang
yang menyebarluaskannya. Tapi, Dinda itu sendiri. Mengapa? Karena dia dengan
mudahnya membuka pintu bagi orang lain untuk mengakses kehidupan pribadinya.
Dia dengan mudahnya menerima pertemanan bagi siapa saja bahkan yang ia tidak
kenal sekalipun. Inilah kecerobohan pengguna Path. Dengan beralasan ingin
menambah pertemanan, lantas bukan berarti siapa saja orang asing boleh ada
dalam pertemanan (yang seharusnya) bersifat pribadi.
Kalau mau nambah pertemanan, ada social media
lain kok, misalnya facebook atau twiitter. Jika semua jejaring sosial dapat
dimasuki orang yang bahkan tidak kita kenal, maka dimana lagi letak privacy-nya
ketika kita ingin mengeluarkan segala unek-unek kita?
Path tidak diciptakan sama dengan halnya
facebook atau twitter. Path benar-benar diciptakan sebagai jejaring sosial
media yang tingkat ke-privacy-annya tinggi, seharusnya.
Coba lo cek, dari jumlah ruang 150 teman,
berapa orang yang benar-benar lo kenal? Apakah orang yang benar-benar lo kenal
ada setengahnya? Gue rasa nggak. Yang kalian pikirin Cuma nambah pertemanan
sampe full biar dibilang ‘laku’. Think again!
Siapa lagi orang yang bisa ngejaga privacy-nya
selain dirinya sendiri. Kalau kalian masih dengan sembarang menerima permintaan
dari orang yang bahkan kita sendiri gak tau siapa, maka kalian membuka jalan
untuk bernasib sama dengan Dinda suatu saat nanti ketika kalian khilaf update
hal-hal konyol kayak Dinda.
Coba lebih di filter lagi pertemanan kalian.
Bagi yang udah terlanjur, belum terlambat buat ‘ngebersihin’ orang-orang yang
kalian gak kenal atau Cuma hobi lihat-lihat aja tanpa nunjukin ‘siapa dirinya’.
Nambah teman itu emang bagus. Tapi harus tahu
tempat yang tepat. Bukan harus memasuki wilayah yang (seharusnya) privacy.
Gak mau kan kalau suatu saat nanti kalian
share hal yang bersifat pribadi tapi endingnya malah disebarluaskan oleh pihak
yang gak bertanggung jawab?
Setiap social media memang bisa dijaga
ke-privacy-annya. Misalnya berteman dengan orang-orang tertentu saja. Tapi,
jika semua akun social media dibatasi lantas bagaimana cara kita untuk
memperluas pertemanan? Namun, jika semua akun social media juga begitu terbuka
untuk umum, lantas dimana kita harus membiarkan diri kita untuk bebas
berekspresi tanpa adanya nyinyiran?
Ada yang bilang, “Ya kalau gak mau privacy-nya
diliat orang ya gak usah diunggah ke social media.”
Benar. Tapi bukankah setiap orang punya
caranya sendiri untuk membuat ‘dunianya’ sendiri? Jejaring sosial bukannya
memang macam-macam jenisnya? Ada yang memang terbuka untuk umum, dan ada yang
hanya untuk orang-orang tertentu saja.
Mengeluarkan unek-unek di jejaring sosial itu
perlu gue rasa. Kenapa? Biar kita gak terlalu penat menyimpan beban atau marah
yang dipendam. Bayangin kalau gak ada tempat buat curhat misalnya. Semua
dipendam sendiri? Enak? Sebagian orang bisa melakukannya, sebagian orang lagi
nggak. Nah, biarkan Path hanya berisikan orang-orang yang mau memaklumi kita
ketika kita banyak mengeluh. Bukan berisikan orang-orang yang tidak mau
mengerti bagaimana kita dan akhirnya hanya banyak memprotes.
Contohnya aja gue, gue punya 2 akun twitter.
Yang satu memang diperuntukkan untuk umum, yang satu lagi emang buat orang
terdekat gue aja. Karena kadang suka khilaf mau nge-spam. Karena takut ganggu
yang lain, akhirnya biasanya gue spam sendiri di akun gue yang Cuma berisikan
orang terdekat.
Tapi, belakangan ini juga 22nya jarang gue
mainin karena udah gak pernah main twitter. Sekarang jadi lebih sering blogwalking dimana aja lewat hp
sekalipun. Lebih seru aja. Jadi kadang kalau ketinggalan berita yang lagi hits,
ya maklum aja orang gak pernah main twitter lagi. Gue akuin twitter emang
jejaring sosial yang paling cepat menyebarkan segala hal yang sedang menjadi
trending topic. Tapi, bukan berarti jadi satu-satunya sumber informasi yang
akurat.
Sekian dulu tulisan gue ini. Emang gak
berbobot, mungkin bagi kalian yang baca ini gak penting. Tapi, semua yang gue
tulis diatas adalah pendapat gue soal Path dan jejaring sosial lainnya. Kalian
gak harus sejalan dengan pemikiran gue, setiap orang berhak menentukan
bagaimana cara ia berfikir. Tapi, kalau gak setuju dengan pendapat orang jangan
nge-judges ya. Makasih buat yang udah nyempetin baca.
Social
media itu memang perlu untuk memperluas pertemanan. Tapi, bukan berarti
‘membumihanguskan’ tempat yang kita sebut privacy-kan? Jika semua dapat
diakses secara umum, lantas dimana lagi ada tempat yang bebas untuk sesuatu
yang kita anggap privacy?
...
36 comments
belum 150 aja Path udeh lmot pdhl friendnya blm 150 .
ReplyDeleteyg bikin lemot krna maksimal upload nya ga dibuat kecil kayak IG .
tadi nya punya ciri khas skrg udah enggak , krna friend nya nambah2 mulu
sukses blog nya
karena tuntutan pemakai, mereka harus mengikuti apa mau pemakainya meski kapasitas ditambah jadi 500, agar mereka dapat tetap bertahan sebagai social media.
Deleteohh, kirain apa.. kirain hack password Path
DeleteKalo hack password Path ane byasa pake aplikasi hack yg dari situs www.AKUNMEDIA.com itu gan..
Intinya tu aplikasi buat hack ato ngintip password akun orang, nah ntar kan dapet password akunnya, yaudah deh tinggal login pake tuh password..
Trus liat deh foto2 dalemnya, sekalian liat pesan2nya jg, hahaha..
Bnyk sih, ada aplikasi hack Badoo, Fb, Twitter, instagram, Ask, Path..
Tp pas beli alasan aja buat benahin akun sndiri, jngn smpe bilang buat hack akun orng lain..
@fajar makasih banget kak infonya
Deleteaplikasi hack dri Akunmedia.com cocok banget, bgus
ya nggak apa apa, walaupun mereka mau naikin kapasitas sampai 1000 pun, kamu sendiri yang bisa memutuskan siapa siapa saja yang kamu izinkan untuk menjadi teman di Path. sebenarnya Facebook pun juga begitu kok, semuanya tergantung dari kamu
ReplyDeleteyap, terimakasih kak sudah berkunjung :)
Deletetapi kenapa path gue masih dibatesin 150 yak? gak bisa lebih nih gitu2 mulu walau sdh diuninstal trus download lagi. Ada yang bisa bantu? mksh
ReplyDeleteGini gan, friend limit 500 itu masih
Deletewacana untuk umun, dan sedang
memasuki tahap ujicoba bagi
beberapa orang tertentu. Jadi belum
disahkan untuk umum. Kita tunggu
aja upgrade-nya di PS
jadi ada yg tau solusi biar app path ga selalu freeze dan tiba2 out sendiri? ane kira masalah dari hpnya, ane malah udh up dari samsung grand1 ke grand2, tp msh sama aja. pencerahan nya ya kaka kaka ~ :D
ReplyDeleteMenurut gue itu karena bug path yang keberatan. Semakin banyak nambah pertemanan, semakin berat. Itu menurut gue loh ya. Cuma, versi terakhir path gue udah bisa limit friend sampe 500 dan udah agak ringan.
DeleteYa gitu deh semua orang gak mau dibilang gak gaul karna temen di path dikit banget sehingga mereka ngeadd semua orang yang bahkan gak dikenal. Gue suka banget artikel ini. Sukses blognya bro!
ReplyDeletethankyou, anyway :)
DeleteSbnernya sih w bkn orNg yg rajin update keluhan2 or upload2 foto or gambar gt.
ReplyDeleteTp y memang akhir2 ini tiap kli w bka sosmed ini sllu mnta keluar aja.
Sukses lh buat blog ini, w bsa tau riwayat muncul and keGunaan sosmed ini
hehe thanks :)
DeleteGue mau tanya dong setelah gue reset hp gue ke pengaturan awal, path gue jadi ngelog out sendiri kalo gue matiin hp (Bukan dikunci). Kaya gitu kenapa ya? Ada pengaturannya ga si? Makasih ya
ReplyDeletenyimpen Path-nya di memori eksternal atau internal? kalau gue sih di internal, dan temen gue pernah kaya gitu karena dia nyimpen di memori eksternal. coba aja dipindah ke internalnya. kalau gak salah ya.
DeleteGw nau tanya dong kemarin gw log out path. Nah pas sign lagi semua moment dan pertemanan hilang semua. otomatis moment dari 0 lagi dan gw harus add pertemanan lagi. Nah pas gw cek di path teman gw yg gw minta pertemanan lagi itu ada akun gw 2. Tlong dong gmana supaya akun lama bsa balik dengan segala moment dan pertemananya
ReplyDeleteyang gue tahu sih masukin email pathnya aja, kalo satu email bisa ada 2 akun path, kayanya gak bisa deh, coba log out lagi terus log in pake email akun pathnya. buka email yang buat bikin path, ada notificationnya apa gak. itu aja sih yang gue bisa bantu. semoga membantu.
DeleteMau tanya donk, ini kenapa ya?
ReplyDeleteSetiap saya tambahkan satu orang ini udah awaiting reply eehhh pas dilihat lagi malah diminta add friend lagi, itu kenapa yaa? Mohon pencerahannya. Terimakasih..
itu tandanya permintaan pertemanan anda sudah ditolak :)
DeleteMaaksudnya itu artinya saya gak bisa add dia lagi seterusnya?? Karena cumaa 1 tolakan??
DeleteHampir keseluruhan saya setuju dengan kalimat yg ada di postingan ini, ya intinya kembali ke pengguna social media itu sendiri, itu hak mereka, tapi alangkah baiknya kalo sesuatu yg kita share ke social media itu yg sewajarnya saja, jadi untuk orang yang ada di lingkaran pertemanan socmed kita juga tidak merasa terganggu :) thanks sudah mau membagi tulisan ini, semoga pengguna socmed makin bijak dan dewasa
ReplyDeleteIya, gan. Kita harus be wise juga untuk mempublish sesuatu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
DeleteSetuju sama mas nurmanto. Orang yg paling nggak ingin nama baik kita tercemar itu cuma 2: ibu,bapak. Adik kakak aja klo kesel, bisa berantem hebat n hilang akal tentang persaudaraan, apa lagi temen atau sahabat. Hubungan pertemanan itu agak sulitt.. sekarang rahasia di keep. Nanti klo lg berantem.. hemmm,entah lah ya ^^
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSuka sama tulisan ini, jujur sy senang sm path awalnya krn privacy banget, tp skrg sangat membuat sy kecewa krn seringnya tiba2 signout sndiri, sedih rasanya
ReplyDeleteSuka sama tulisan ini, jujur sy senang sm path awalnya krn privacy banget, tp skrg sangat membuat sy kecewa krn seringnya tiba2 signout sndiri, sedih rasanya
ReplyDeleteterimakasih :) iya semakin kesini semakin berat untuk bug path-nya. makanya jadi lemot dan sering force close..
Deletesekarang aku liat temen-temenku bisa berteman lebih dari 150 orang. tapi kenapa aku tetep max. 150 ya? udah diupgrade, udah diapus terus install lagi, udah nyoba log in di hp beberapa temen yang biasanya bisa nampung lebih dari 150 org, tetep aja aku ga bisa confirm org lagi krn sudah mencapai batas maksimal yaitu 150 org. ada yg tau kenapa? mohon pencerahannya :)
ReplyDeletePermisi ka
ReplyDeleteMau nanya
Bagaimana cara menyembunyikan angka moment path kepada orang2 yg belum berteman dengan kita ? Contoh : sewaktu saya search teman, moment nya ga ada. Yg ada cuma add friend doang ka. Please respone ya ka
Gimana cara pengaturan seperti itu ka ?
DeleteSoalnya setelah berteman baru kelihatan banyak angka momennya. Sebelum berteman biasanya kan ada message, add friend dan angka momentnya. Tapi yg ini cuma ada add friend doang ka. Please respone ya ka..
itu gak perlu diatur juga dari sananya emang udah begitu, kok.
DeleteIni kasusnya kayak video Ariel, dikonsumsi untuk pribadi, tetapi disebarluaskan, jadi salah kan persepsinya. MKD dan Setnov juga. Ups, politik.
ReplyDelete:D
Mau tanya, kenapa ya moment saya gak muncul di timeline teman? ����
ReplyDelete@fajar makasih banget kak infonya
ReplyDeleteaplikasi hack dri Akunmedia.com cocok banget, bgus
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete