Fake Smile.
Perempuan adalah makhluk Tuhan paling drama di dunia. Agree? Yes, i am.
Pernah gak sih, buat kalian sebagian perempuan, yang ngerasa; kesel, bete,
badmood, cemburu. Tapi, gak mau keliatan sama pasangan kalian. Alhasil, kalian ketawa-ketawa gak jelas
di depan dia. Yang sebenernya emang gak ada yang lucu. Dan, mata udah
berkaca-kaca.
I did.
Mungkin untuk sebagian perempuan lainnya, akan lebih memilih
buat nunjukkin dan ngungkapin apa yang dia rasain.
Tapi, kalo gue
pribadi, akan lebih hiding it and
smile. Biasanya, kalo gue lagi kayak gini, gue gak akan mau ngomong sambil
bertatap mata. Karena, gue orang yang paling gak bisa nyembunyiin perasaan dari
mata.
Dan, skak. Ketahuan.
Tapi, gak semua sih bisa gue sembunyiin, sometimes gue pun lebih memilih buat
nunjukin apa yang gue rasa sebenernya.
Disaat itulah ‘drama’ dimulai.
Biasanya, kalo gue udah lebih memilih diem karena sebuah
alasan, berarti gue udah ada di titik dimana gue gak bisa lagi ber-fake ria. Moodynya udah tingkat Dewa Neptunus. Deep.
Gue sejujurnya gak paham, apa esensinya gue senyum disaat
gue merasakan sakit atau badmood.
Mungkin gue adalah tipe orang yang gak mau dibawa ribet.
Karena, disaat orang lain tau keadaan kita yang sebenernya,
belum tentu mereka akan mengerti. Siapa tau mereka hanya ‘berpura-pura’
memahami hanya untuk membuat kita merasa dimengerti.
Begitu pun yang gue lakuin, disaat hidup terasa sangat
membosankan, dan harus tetap berhadapan dengan banyak orang.
The only thing i wanna do: Smile.
Meski kenyataannya, senyum itu cuma dijadikan tameng buat
nutupin segalanya.
Dan, gue rasa bukan cuma perempuan, hampir semua orang pasti
pernah ngelakuin itu.
Jadi, pesan untuk para pria, kalo pasangan kalian tiba-tiba badmood terus beberapa menit kemudian
menunjukkan wajah ketawa-ketawa gak jelas, percayalah; it’s a fake smile.
Menjadi laki-laki peka itu perlu. Biar kalian bisa memahami
kita: para perempuan.
Menjadi perempuan tanpa banyak drama itu perlu. Biar
kehancuran karena masalah-masalah sepele itu bisa dihindari.
Menjadi pasangan yang saling melengkapi itu harus. Karena,
gak ada pasangan yang tercipta sempurna. Yang ada: pasangan yang saling
melengkapi kekurangan pasangannya.
Tidak harus menjadi sempurna untuk bahagia.
Karena sempurna itu hanya milik Tuhan dan Andra and the
backbone.
0 comments