Teruntuk kamu; bahagia dan sedihku.
Aku tak pernah terfikir, bagaimana kita akan
bertemu.
Atau, alasan mengapa kita
harus bertemu.
Meski pada
akhirnya, kita hanya akan terpisahkan.
Tak mengapa,
aku bahagia.
Bahagia pernah
mengenalmu, bertemu denganmu, dan menjadi bagian hidupmu.
Aku bahagia
pernah kau cinta.
Aku bahagia
berada disampingmu disaat suka maupun duka.
Tapi,
ada kebahagiaan yang terasa tidak sempurna. Dan tidak akan pernah.
Lewat tulisan
ini, ingin ku sampaikan betapa aku sangat mecintaimu.
Tak banyak
pintaku, hanya ingin melihatmu selalu bahagia dengan siapapun itu.
Mungkin nanti,
suatu saat nanti, jika aku tidak ada lagi disini: aku ingin melihat senyum
bahagiamu.
Mungkin nanti,
jika jarak akan terbentang diantara kita: aku ingin tetap berada di hatimu.
Mungkin nanti,
jika Tuhan berkata bahwa tugasku membahagiakanmu sudah selesai: aku ingin kamu
terus mencintaiku.
Aku selalu
bermimpi; bagaimana jika aku dapat melewatkan hari tua bersamamu.
Melihatmu
berada dipelukkanku, rambutmu yang memutih, dan melihat pancaran sinar matamu
yang selalu membuatku jatuh cinta; lagi, lagi, dan lagi.
Kita tidak
akan pernah tau kapan ini akan berakhir, tapi satu harapan dan do’aku: jika
tidak dimasa ini, mungkin nanti kita dapat bersama lagi.
Biarkan cinta
ini abadi, tanpa harus dimiliki.
Aku akan
selalu mencintaimu dengan siapapun kamu nanti.
With
love,
Yours
1 comments
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete