#ChitChatNN: A Little Thing Called [First] Love
“Siapapun kita, pasti punya seseorang yang kita suka sacara diam-diam. Saat
kita memikirkan dia, kita seperti merasa, hm.... sedikit sesak di dada. Tapi
kita tetap ingin menyimpan dia di dalam hati. Walaupun, saat ini aku tidak tahu
dimana dia sekarang dan apa kabarnya. Meskipun begitu, dialah yang membuatku
memahami: hal kecil yang disebut; cinta.”
– A Little Thing Called Love.
Siapa sih yang gak tau soal film Thailand yang sempat berjaya dieranya ini. Film simple yang mempunyai banyak makna. Film yang bercerita soal
perjuangan seorang gadis demi mendapatkan cinta pertamanya.
Dari yang gak terlalu good looking fisiknya, sampe yang menjadi cantik luar biasa.
Tokoh utamanya, si ganteng, Mario Maurer. Adalah salah satu hal
kenapa gue suka sama film ini. Lepas dari itu, twist dan jalan ceritanya juga patut diacungkan jempol.
Nam – gadis yang biasa-biasa saja, mencoba
untuk mengejar cinta dari seorang laki-laki yang menjadi idola satu sekolahan. Kebayangkan
gimana beratnya?
Dia berusaha untuk dapat ‘terlihat’ dimata
Shon. Dari mulai ikut kelas teater, belajar biar pinter, sampe dia mati-matian
memperbaiki dirinya agar terlihat cantik.
Dan, ya, as
we know, Nam berhasil mendapatkan cinta Shon.
Bukan. Bukan karena fisiknya yang sudah
menjadi cantik.
Diending,
kita akan dihadiahkan twist yang
bikin kita terenyuh. Yakni, Shon yang juga menaruh hati pada Nam sejak pertama
ia melihatnya. Bahkan, sebelum Nam merubah penampilan fisiknya menjadi lebih
cantik dari sebelumnya.
Waktu pertama kali nonton ini, jujur gue
terharu. Emang dasarnya cengeng, sih. Mau nonton india doang juga bisa nangis.
Harus seberat itu kah demi memperjuangkan
cinta pertama? Harus selalu dinilai dari fisikkah untuk mendapatkan cinta?
Seperti biasa, kalo membahas soal cinta,
kayaknya gue udah tutup mata. Terlalu banyak cerita soal cinta, dari cerita
dongeng, ala anak abg, sampe cerita klise.
Tapi, ngomong-ngomong soal cinta pertama.
Apa sih cinta pertama?
Ketika lo berhasil mendapatkan pacar pertama
kali di hidup lo? Atau, ketika lo ngerasain jatuh cinta pertama kalinya dalam
hidup lo?
Anggap saja kedua pernyataan diatas adalah
benar.
Banyak orang yang mengartikan tentang cinta
pertamanya. Ada yang bilang; cinta yang paling besar, cinta yang sulit
dilupakan, atau cinta yang dirasakan pertama kali di dalam hidup.
Kalo lo orang yang beranggapan seperti diatas,
maaf, kita beda arah. Buat gue, cinta pertama itu adalah cinta yang membawa lo pada patah hati
untuk yang pertama kalinya.
Karena, nyatanya, gak semua orang mengalami
akhir bahagia untuk cinta pertamanya. Banyak orang yang mengalami kegagalan
pada saat ia mulai jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Tapi, gak jarang juga ada yang berakhir
bahagia. Saat ia merasakan mulai jatuh cinta pertama kalinya dengan orang yang
tepat dalam hidupnya.
Gue bukanlah orang penganut; gak bisa
melupakan cinta pertama.
Buat gue, setiap kisah cinta selalu punya
cerita tersendiri. Entah itu bahagia, atau pun sedih. Even, almost is bad ending. Tapi, gue selalu menghargai setiap
cerita cinta yang gue dapet.
Mungkin, gue bakal terimakasih sama orang yang
pernah bikin gue patah hati untuk pertama kalinya. Tanpa adanya itu, gue gak
akan mengenal cinta yang lain. Dan, tanpa itu, gue gak akan tau sisi lain
dibalik kata cinta yang katanya selalu bahagia.
Cinta pertama itu layaknya jembatan penghubung
antara kisah cintamu. Karena, tanpa cinta pertama, tidak akan pernah ada cinta
kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Cinta pertama itu layaknya gerbang. Perkenalan,
pembelajaran, sampai sejauh mana kita mampu bertahan.
Itulah alasan kenapa cinta pertama selalu
dikenang dan dipertanyakan. Karena, pada fase itulah kalian akan kenal yang
namanya bahagia, berbunga-bunga, sakit, nangis, galau, patah hati, untuk yang
pertama kalinya.
Itu jugalah kenapa cinta pertama selalu
berkesan. Meski gak selalu kesan yang ditinggalkan adalah bahagia.
Cinta pertama itu juga gak selalu tepat
sasaran. Buktinya; Nam yang cinta sama Shon, tapi jadian pertama kalinya sama Thop
– sahabatnya Shon.
Ya gitu deh, ngomongin soal cinta mah gak akan
ada abisnya. Sama kayak mencintai kamu, gak akan ada ujungnya.
Intinya, setiap orang selalu punya cerita
cintanya masing-masing. Hargain setiap cinta yang lo dapet, karena, disetiap
patah hati; akan selalu ada pembelajarannya yang akan mendewasakan kita untuk bersikap
bagaimana semestinya.
Cinta itu soal tindakan. Bukan Cuma bualan.
Kalo cuma berbual, burung beo pun bisa.
Katanya; gak mau ninggalin, faktanya susah
dikit ditinggalin, liat yang bening dikit ditinggalin. Kalo gak bisa ngasih
cinta yang terbaik, at least jangan
datang cuma buat nyakitin. Cinta itu soal hati. Bukan cium sana sini terus
pergi.
Kamu fikir, ini hati
kayak taman bermain? Bisa dimainin seenaknya. H4H4.
Btw, yuk intip gimana kisah cinta
pertamanya Dwi Nanoki: Cinta Yang Sedih.
0 comments