Lagi-lagi, user Path 'bermasalah' disocial media.

by - 3:13 PM




Lagi-lagi untuk kesekian kalinya pengguna Path ‘bermasalah’ yang menyebabkan bullyan. Baru-baru ini gue lihat berita di home social media mengenai berita: seorang wanita terpelajar mengolok-ngolok kota Jogja dengan kata-kata yang tidak pantas.

Ya, namanya Florence Sihombing. Jadi begini beritanya, buat kalian yang belum tahu..

Di SPBU Lempuyangan Yogyakarta, di saat antrean cukup panjang, Rabu (27/8/2014), tiba-tiba ada seorang yang nyelonong. Ternyata ia adalah perempuan pengendara motor matic. Ia mengambil posisi di tempat pengisian khusus untuk roda empat. Dia langsung mengambil posisi paling depan.

 Teriakan "Huuuu, hoiii antre" spontan terjadi. Meski diprotes, ia meminta untuk motornya diisi BBM oleh petugas. Petugas SPBU tidak berani mengisinya, karena melihat antrean di belakang cukup panjang.

 "Mas tolong isikan, kasihan saya," ungkap gadis yang mengendarai motor berpelat B tersebut.

 Seorang petugas TNI yang menjaga SPBU, mendatangi dan meminta gadis tersebet mengikuti antrean. Namun, gadis tersebut berusaha merayu untuk bisa diisi. Personel TNI tetap melarangnya, karena bisa menimbulkan kecemburuan di belakangnya yang sudah mengantre lama. Akhirnya gadis itu pun pergi meninggalkan SPBU dengan muka masam.
Detik.com, 27 Agustus 2014

Nah, sepulang dari SPBU itu. Si Florence yang tengah kesal akhirnya mengeluarkan unek-uneknya di salah satu social media, Path. Tentu saja itu bukan sebuah status kekesalan belaka. Pasalnya, Florence mengucapkan kata-kata kasar yang ditujukan untuk Kota Pelajar, Jogjakarta.



Memang tidak ada salahnya jika kita menuangkan segala unek-unek kita, namun seharusnya kalimat penghinaan seperti itu tidak seharusnya ia ucapkan. Terlebih lagi dia adalah seorang mahasiswi yang tengah menjalani kuliah di S2 Kenotariatan UGM.



Untuk seorang yang berpendidikan tinggi, apalagi tengah menempuh S2, rasanya amat sangat tidak pantas jika berbicara seperti itu.

Dengan kejadian ini juga, kita seharusnya belajar untuk lebih menyaring kata-kata yang akan kita ucapkan apalagi pada social media yang dapat dilihat semua orang, di-capture dan disebar ke semua orang.

Bukan hanya akan membuat diri kita di caci karena perkataan yang tak pantas, kita juga harus menanggung malu jika sudah seperti itu.

Kejadian seperti ini sudah kali kedua yang gue lihat. Pertama, masalah Dinda yang mengeluh soal ibu-ibu hamil di kereta. Masih ingatkan? Jika tidak, kalian bisa membacanya Disini. Dan kedua, masalah ini. Gue rasa cukup 2 kejadian kaya gini aja harusnya bisa jadi pelajaran.

This is warning, sekali lagi gue ingetin untuk benar-benar ‘menyaring’ dengan baik siapa saja orang yang dapat mengakses kehidupan pribadimu. Terlebih di social media yang bisa terbilang cukup eksklusif, seharusnya, Path.

Jika memang teman yang baik, harusnya mengingatkan dan menasehati Florence agar tidak lagi berbicara seperti itu. Namun, yang terjadi adalah. Adanya pihak tidak bertanggung jawab yang men-screenshot status Flo dan dengan rasa tidak bermasalah menyebarkannya.

Untuk kejadian seperti ini, bukan orang yang menyebarkan status lah yang bersalah. Namun, ia sendiri (Florence) lah yang dengan mudahnya membuka jalan bagi orang lain untuk masuk ke kehidupan pribadinya.

Kalian tahu gak sih, ada beberapa orang disekitar kalian yang nggak benar-benar peduli akan apa yang kalian keluhkan. They're a grenade! Mereka hanya 'mengawasi' apa yang kalian tulis di akun sosial media. Menunggu kalian melakukan kesalahan fatal. Dan, jika saat itu tiba. BOOM! Mereka bisa jadi bom bahaya yang mematikan. At All, selamat mengenali para 'boomber' di sekitar kalian yang tersembunyi. Bagaikan domba berbulu serigala. Manis, tapi mematikan.

Gue kira, Path bisa jadi satu-satunya sosial media yang aman dari 'tangan jahil' jika kalian pintar 'menyaring' siapa yang terdapat didalamnya. Jika kalian lalai, Path kalian hanya berisikan stalker-stalker, boomber, yang... kedepannya bisa melakukan hal seperti diatas jika kalian khilaf. Karena kalian gak akan tahu apa yang ada dalam otak manusia. Terlebih hal licik sekalipun.

Remember, Path is high eksklusif.

You May Also Like

2 comments

  1. tingkat pendidikan dan akademi tidak menjamin sifat seseorang, gue masih inget banget pernah dimaki-maki sama S2 UI, itu tergantung pribadi ya pinter atau enggaknya mengontrol emosi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sayang tittle cuma sebagai tittle, tapi attitude gak sesuai sama tittlenya..

      Delete