#ChitChatNN: Hampers Kekinian
Source: google |
Minal Aidin Wal Faidzin, temen-temen online.
Karena, masih suasana lebaran, mau minta maaf atas segala khilaf dalam
penulisan dan segala ketypoan.
Setelah vakum beberapa bulan, #ChitChatNN akhirnya bisa kembali lagi. Kali ini, gue sama Nanoki akan membahas soal hamper kekinian yang lagi marak diperbincangkan. By the way, kalian bisa baca tulisan Nanoki soal hampers, di sini.
Meski pun lebaran kali ini terasa berbeda,
karena #DiRumahAja. Tapi, harus tetep ngerasa bahagia, ya.
Sebelum Hari Raya tiba, instastory
penuh banget sama ucapan,”Terima kasih atas kiriman...”
Seru, deh, liatnya. Rasa bahagianya
bikin nular, gitu.
Belakangan ini banyak banget
temen-temen online yang upload instastory pemberian hampers dari temen real
life mereka.
Termasuk gue.
Tapi, sebenernya apa sih hampers,
itu?
Apa bedanya dengan parsel?
“Dalam KBBI, parsel berarti
bingkisan yang berisi berbagai hadiah, seperti aneka kue, makanan dan minuman
dalam kaleng, barang pecah belah, yang ditata apik dalam keranjang dan dikirimkan
kepada orang-orang tertentu pada hari raya. Sedangkan hampers, belum masuk
dalam kata serapan di KBBI.
Sementara jika merujuk Cambridge
Dictionary, parsel berarti suatu benda atau kumpulan benda yang dibungkus
kertas, sehingga dapat dikirim melalui pos. Sedangkan hamper berarti sebuah
kotak berisi makanan dan minuman, biasanya diberikan sebagai hadiah.”
Mungkin untuk sebagian orang,
kata hampers sendiri masih terasa asing. Pasalnya, di Indonesia sendiri,
orang-orang lebih dulu familiar dengan kata parsel. Baru beberapa waktu
belakangan ini kita mulai mendengar kata hampers yang kini banyak dipakai, yang
mungkin terdengar lebih kekinian. Baik parsel maupun hampers, sama-sama
memiliki fungsi yang sama. Jadi, ini terdengar hanya seperti pergeseran
penggunaan nama aja.
Jadi, intinya, mau parsel ataupun
hampers, itu sama aja. Cuma pergeseran nama aja. Jadi, gak perlu ribut-ribut
memperdebatkan soal mana yang paling benar di antara hampers dan parsel.
Bahkan, untuk sebagian orang
pula, hampers bisa menjadi ladang mencari rezeki. Tidak melulu berisikan
makanan-makanan dari brand ternama, hampers juga bisa berisikan makanan
sederhana bagi si penerima.
Pemberian hampers yang tengah marak
ini juga bisa mendatangkan bahagia dan mempererat tali persahabatan antara satu
dan yang lainnya dalam kesederhanaan.
Tapi, di antara aktivitas pemberian
hampers ini, ada juga sebagian orang yang bicara,”Apaan, sih. Pamer banget
kayak gini-gini.”
Paham, di saat seperti ini,
terkurung gak bisa bertemu sanak-saudara, dan menjalani hari lebaran seperti
biasanya, membuat sebagian orang penat dan sensitif.
Tapi, daripada meributkan tentang
tradisi pemberian hampers yang dibagikan di sosial media, kenapa kita
tidak ambil sisi positifnya yang bisa menularkan rasa bahagia?
Di saat penat sudah mulai mengisi
rongga jiwa, ada baiknya kita untuk melihat hal-hal yang menularkan rasa
bahagia, bukan?
Terlebih, jika kita bisa menjadi
salah satu orang pemberi rasa bahagia itu.
Dua bulan berada di rumah aja,
udah pasti bikin emosi naik-turun ga terkendali. Karena, kita ga punya tempat /
aktivitas untuk melepas penat. Tapi, sabar, ya..
Kita udah sejauh ini. Kita harus
menang menghadapi apa yang tengah terjadi saat ini.
Semoga, keadaan cepat membaik. Dan,
kita bisa bermaafan sambil bersalaman, dan berkunjung ke rumah sanak saudara
& teman-teman, tanpa rasa takut yang mungkin menghantui kita.
0 comments