Proses Move On Harley Quinn Dari Toxic Relationship

by - 11:59 PM



Image result for harley quinn



Harleen Quinzel. Salah satu karakter DC yang kita tahu karena terkenal sebagai partner in crime kekasihnya, Joker. Sosok Harley Quinn ini sebenarnya cukup menarik untuk dibahas. Tapi, kali ini, gue akan bahas dari masalah percintaannya.

Semua tau, bagaimana romantisme pasangan yang terkenal di Gotham City ini. Harley & Joker.

Mendengar nama mereka aja, udah pasti bisa nebak ulah apa lagi yang dilakukan keduanya. Melakukan kejahatan dan mengacak-acak kota Gotham berdua. Sekilas, itu menjadi sisi romantic dari hubungan keduanya.

Tapi, tau gak, sih? Kalo hubungan Harley dan Joker merupakan sebuah hubungan yang toxic.

Yap, toxic relationship.

Hubungan mereka yang toxic disebabkan oleh Joker yang kerap memperlakukan Harley dengan kasar yang masuk ke dalam kategori abusive relationship. Untuk lebih jelas bagaimana abusive relationship itu, kalian bisa cek tulisan yang udah pernah gue tulis sebelumnya soal Harley & Joker, di sini.

Terkenal sebagai pasangan orang yang ditakuti di Gotham City, Harley hidup semena-mena. Dengan menindas orang lain sebagai kesenangannya semata. Toh, gak akan ada satu orang pun yang berani menentangnya, karena ia ‘pasangannya Joker’.

Tidak semulus keliatannya, kisah cinta Harley dan Joker ini pun penuh drama. Dari drama pertengkaran, hingga putus – nyambung berkali-kali.

Correct me if im wrong, but…

Harley merupakan sebuah gambaran betapa orang terpintar dengan gelar PhD sekali pun bisa jadi bodoh hanya karena cinta. Yaps, Harley lulus dengan gelar PhD-nya dan berhasil menjadi seorang psikiatris. Hingga suatu hari, ia jatuh cinta dengan pasiennya sendiri.

Harley adalah orang yang baik, jauh sebelum ia bertemu Joker. Hingga ia jatuh cinta pada sang Joker. Dan, hidupnya berubah karena cinta.

Kata siapa cinta gak bisa merubah sisi orang lain?

Bicara soal perasaan, ini selalu mengambil tempat dan andil terbesar atas perubahan seseorang. Jangan salah, banyak yang depresi dan melakukan hal-hal berbahaya karena cinta.

Seberbahaya itu cinta? Iya.

Maka, jatuh cintalah ketika kamu siap. Bukan ketika kamu kesepian. Karena, ketika kamu siap jatuh cinta, kamu sudah tau resiko-resiko yang akan kamu temui nantinya, meski itu akan tetap membuat luka. Berbeda jika kamu jatuh cinta karena kesepian, ketika kamu kehilangan, kamu akan benar-benar merasa hancur berantakan.  

Gak ada yang menginginkan perpisahan. Semua orang. Pun, Harley.

Hari di mana akhirnya ia dan Joker benar-benar putus, ia kehilangan arah. Hidupnya hampa. Seolah ada bagian dari dirinya yang hilang. Ia berusaha bangkit dari keterpurukan. Dengan melakukan hal-hal gila sebagai pengalihan. Ia berpura-pura melupakan Joker yang masih  bersemayam di dalam hatinya.

Tidak ada yang indah dari sebuah kehilangan. Dan, tidak ada yang mudah dari sebuah proses mengikhlaskan. Begitu pun yang terjadi pada Harley.

Di hari-hari pertama ia putus, ia nyaris depresi. Bagaimana tidak? Kehilangan orang yang ia cintai bukanlah hal mudah. Ia memutuskan untuk mengubah penampilannya. Ia memangkas rambut panjangnya. Berharap itu akan membantunya meringankan bebannya.

Di hari berikutnya, ia mencoba untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Ia tertawa, terluka, dan berpura-pura dalam waktu bersamaan. Kita tau, Harley adalah sosok yang pandai berpura-pura menutupi luka. Tapi, tetap saja. Ia seorang wanita. Ia juga bisa merasakan dimana kesedihan tak sanggup lagi dibendungnya.

Dan, menangis adalah jalan satu-satunya.

Hari-hari ia tanpa Joker, ia masih merasakan sendu dan pilu. Melupakan kenangan yang terjalin bersama? Tentu saja bukan perkara mudah. Tapi, ia bertekad untuk melewati itu.

Harley berproses menjadi sosok yang lebih mandiri. Ia melepas ‘label’ yang tersemat di dirinya, bahwa ia tidak dapat hidup tanpa Joker.

Dengan jatuh-bangun bersama semua lukanya, ia berjalan di atas kakinya sendiri, dan berusaha untuk mengembalikan senyumnya. Hingga ia mampu menyembuhkan luka.

Kehilangan sosok yang selalu menuntunmu, menemani langkahmu, mengisi hari-harimu, dan menjadi bagian dari hidupmu, bukanlah hal yang mudah. Tapi, di setiap pertemuan akan selalu dihadapkan dengan pilihan. Entah itu berpisah, atau bersama selamanya.

Tidak ada yang menginginkan perpisahan. Sayangnya, Semesta selalu memberi kejutan di setiap kisah yang ada.

Kadang, kita merasa terluka. Merasa tidak diperlakukan selayaknya. Dan, merasa ia bukanlah orangnya. Sedih memang, jika semua kisah harus berakhir begitu saja. Tapi, kadang, kita juga tidak punya pilihan terbaik selain berpisah.

Bukan karena tidak mencintainya, hanya saja, jika terus bersama akan terasa menyesakkan, dan yah….

Eits, tunggu.

Bukan berarti kalian boleh berbuat seenaknya tanpa usaha, ya! Jika kalian merasa ada yang salah dalam hubungan, ada baiknya saling bicara dan bertatap muka. Mengungkapkan apa yang dirasa. Bicara baik-baik dan menemukan solusi bersama. Bukan saling judge dan lempar kesalahan, lalu pergi meninggalkan pasangan begitu saja.

Hubungan itu kayak barang. Kalo ada yang rusak, ya diperbaiki. Bukan dibiarkan, lalu ditinggal pergi.

Kalo pasanganmu egois, kamu harus mengalah.

Kalo pasanganmu pemarah, kamu harus bisa memaafkan.

Kalo pasanganmu keras kepala, kamu yang harus mengerti.

Gak ada pasangan yang benar-benar sempurna. Yang ada, pasangan yang saling melengkapi dengan segala kekurangan mereka.

Menurutku, yang harus dikalahkan dalam memperjuangkan sebuah hubungan adalah ego.

Jika kamu masih mementingkan gengsi dan meninggikan ego, maka dengan siapapun kamu bertemu, kamu hanya akan berakhir sama saja.

Tidak ada sosok yang benar-benar terlahir sempurna. Semua orang pasti punya sisi tidak sempurnanya. Hanya saja, tinggal bagaimana kamu menerimanya.

Pasangan itu bak cermin. Ia merefleksikan diri kita sendiri. Biasanya, kamu akan bertemu dengan orang yang 11 12 dengan dirimu, katanya sih gitu. Tapi, percaya, kok.

Kalo kamu merasa pasanganmu egois, coba cek ke dalam diri sendiri, pernah ‘kah kamu berbuat egois juga?

Kesalahan yang ada dalam hubungan itu bukan tanggung jawab satu orang. Melainkan kedua belah pihak. Tanggung jawab keduanya untuk mencari solusi bersama. Tanggung jawab keduanya untuk berjuang bersama. Bukan malah saling lempar tanggung jawab dan pergi seenaknya.

Kamu, aku, kita, dan mereka. Pasti punya cerita yang berbeda.

Tapi, aku harap, kisah kita semua akan berakhir bahagia.

Ini untuk mereka, yang sedang gundah dan terluka. Semoga bisa bangkit dan tertawa. Bukan hanya sekedar pura-pura.


Xoxo,

Kembarannya Harley Quinn.


"Semua orang itu pintar, sampai mereka jatuh cinta. Dan, perasaan menggantikan logika."

You May Also Like

1 comments