Bucin.
Seseorang pernah nge-tweet: Itu yang teriak-teriak bucin, pada gak pernah ngerasain dicinta
segitunya apa?
Lalu, gue pengen menanggapi salah satu insta-story punya temen gue di instagram
soal bucin.
Sebenernya apa sih definisi bucin? Atau, yang biasa dikenal
orang-orang sebagai budak cinta.
Orang yang selalu insta-story
pacarnya? Yang tiap hari selalu
jalan sama pacarnya? Yang apa-apa izin sama pacarnya?
Pasangan gue yang mempercayakan keuangannya ke gue, apa itu
bisa disebut bucin?
Pasangan gue yang selalu izin mau melakukan apapun, apa itu
bucin?
Atau, gue yang selalu cerita segala hal, sampe hal sepele ke
pasangan. Apa itu bucin?
Atau, gue yang merasa bangga memiliki dia. Apa itu bucin?
Atau, gue yang jarang ganti dp Line selain dengan pasangan
gue, apa itu bucin?
Atau, gue yang kemana pun selalu bawa helm Milan, karena
takut dijemput tiba-tiba. Apa itu bucin?
Bukan juga, sayang.
Gue gak pernah mengenal kata bucin. Menurut gue, setiap
orang memperlakukan pasangannya dengan caranya masing-masing.
Memang, kita gak pernah tau akan seperti apa ke depannya. Tapi,
memperlakukan orang lain dengan cara terbaik itu gak pernah salah.
Gue orang yang bisa dibilang selalu memikirkan, bahkan
menjaga perasaan pasangan gue. Meski pun, sebenarnya apapun bisa gue lakukan
tanpa dia tau. Tapi, bukan seperti itu gue ingin memperlakukan pasangan.
Perlakukanlah orang lain sebagaimana kalian ingin
diperlakukan. Dan, bukan dengan cara semena-mena gue memperlakukan orang lain.
Sebenernya, gak perlu sih kita melabelkan orang lain dengan
segala bentuk label kayak gitu. Karena, kita gak pernah tau tujuan dari
seseorang melakukan sesuatu.
Belajar untuk memahami dan mengerti satu sama lain itu
perlu. Karena, bisa jadi, dialah orang yang akan menghabiskan waktu di sisa
hidupmu nanti. Jadi, sah-sah aja kalo kamu memiliki keterbukaan seperti itu ke
pasangan.
Selama, apa yang dilakukan bukan atas untuk memenuhi
keegoisan sendiri. Melainkan untuk saling lebih memahami.
Ada sebuah cerita menarik, gue pernah ditanya,”Kalo gue
disuruh berhenti foto hunting sama
pasangan gue, apa yang gue lakuin?”
Jawabannya,”I will do.”
Kenapa? Bucin?
No, bukan. Disetiap
larangan yang mereka katakan, pasti ada alasan. Belajarlah untuk berpikir dari
banyak sudut pandang.
“Oh, mungkin dia ngelarang gue karena alasannya kayak
gini....”
Jangan selalu berpikir,”Anjir, pacar aja ngelarang-larang
lu.” Inilah benih-benih keributan yang kalian tanamkan sendiri.
Pasangan gue melarang gue foto hunt dengan laki-laki. Of course,
i can relate with the reason. Meskipun
dulu, selalu punya tim foto hunt sama
laki-laki.
Pasangan gue melarang gue berhubungan dengan siapapun mantan
gue. Tapi, apa gue pernah protes dan melakukan hal yang sama?
Nope. Jangan pernah
punya pikiran,”Lah, lo aja ngelarang gue. Masa gue gak boleh.”
Karena, ketebalan perasaan seseorang itu berbeda. Ada yang
ingin selalu diperhatikan, ada yang ingin selalu dimanja, dan ada yang memiliki
cemburu tinggi.
Karena gue tau pasangan gue seperti apa. Dan, akan berusaha
sebisa mungkin menghindari hal yang dia gak suka.
Apa itu mengisolasi gue dan teman-teman laki gue? Nggak. I still having a lot of friends.
Gue termasuk orang yang santai sih kalo misal dilarang sama
pasangan ini-itu. Karena, emang gue berpikir dari dua arah.
Dalam beberapa hal, belajar memahami apa yang dirasakan
pasangan itu perlu. Bukan tentang egois, tapi tentang bagaimana kamu bisa
menerima segala sisi pasanganmu.
Terus, apa itu disebut bucin?
Ada sebuah cerita lucu yang terjadi. Waktu itu, akun Path
gue hilang tiba-tiba. Ternyata, dihapus sama pasangan gue. Alasannya, dia
cemburu karena banyak moment gue dan ex. Lalu, beberapa waktu lalu, gue
ngucapin Happy Birthday ke mantan gue. Terus, dia cemburu.
Apa itu salah? Apa itu bucin? Apa cemburu itu juga bagian
dari bucin?
Gue gak tau ya kalo kalian punya beda pandangan soal kayak
gini. Tapi, sejauh yang gue tau, mendengarkan, memahami, dan mengerti adalah
sebuah kunci. Bukan bucin, hehe.
Kita gak pernah tau apa yang sudah dilalui orang lain hingga
sampai ke tahap ini.
Jadi, jangan menganggap remeh hal yang orang lain lakukan.
Bisa jadi, itu adalah sebuah cara terbaik dia untuk
memperlakukanmu.
Kalo semua hal dilabeli bucin, nanti orang jadi males dong
nge-treat orang lain dengan sisi
terbaik mereka?
Ini sih pandangan gue soal bucin. Kalo kalian gak setuju ya
gak apa-apa, gak semua hal harus sejalan, ‘kan? Yang penting jangan ada
keributan.
1 comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete