Bucin.

by - 11:22 PM







Seseorang pernah nge-tweet: Itu yang teriak-teriak bucin, pada gak pernah ngerasain dicinta segitunya apa?

Lalu, gue pengen menanggapi salah satu insta-story punya temen gue di instagram soal bucin.

Sebenernya apa sih definisi bucin? Atau, yang biasa dikenal orang-orang sebagai budak cinta.

Orang yang selalu insta-story  pacarnya? Yang tiap hari selalu jalan sama pacarnya? Yang apa-apa izin sama pacarnya?

Pasangan gue yang mempercayakan keuangannya ke gue, apa itu bisa disebut bucin?
Pasangan gue yang selalu izin mau melakukan apapun, apa itu bucin?

Atau, gue yang selalu cerita segala hal, sampe hal sepele ke pasangan. Apa itu bucin?
Atau, gue yang merasa bangga memiliki dia. Apa itu bucin?
Atau, gue yang jarang ganti dp Line selain dengan pasangan gue, apa itu bucin?
Atau, gue yang kemana pun selalu bawa helm Milan, karena takut dijemput tiba-tiba. Apa itu bucin?

Bukan juga, sayang.

Gue gak pernah mengenal kata bucin. Menurut gue, setiap orang memperlakukan pasangannya dengan caranya masing-masing.

Memang, kita gak pernah tau akan seperti apa ke depannya. Tapi, memperlakukan orang lain dengan cara terbaik itu gak pernah salah.

Gue orang yang bisa dibilang selalu memikirkan, bahkan menjaga perasaan pasangan gue. Meski pun, sebenarnya apapun bisa gue lakukan tanpa dia tau. Tapi, bukan seperti itu gue ingin memperlakukan pasangan.

Perlakukanlah orang lain sebagaimana kalian ingin diperlakukan. Dan, bukan dengan cara semena-mena gue memperlakukan orang lain.

Sebenernya, gak perlu sih kita melabelkan orang lain dengan segala bentuk label kayak gitu. Karena, kita gak pernah tau tujuan dari seseorang melakukan sesuatu.

Belajar untuk memahami dan mengerti satu sama lain itu perlu. Karena, bisa jadi, dialah orang yang akan menghabiskan waktu di sisa hidupmu nanti. Jadi, sah-sah aja kalo kamu memiliki keterbukaan seperti itu ke pasangan.

Selama, apa yang dilakukan bukan atas untuk memenuhi keegoisan sendiri. Melainkan untuk saling lebih memahami.

Ada sebuah cerita menarik, gue pernah ditanya,”Kalo gue disuruh berhenti foto hunting sama pasangan gue, apa yang gue lakuin?”

Jawabannya,”I will do.”

Kenapa? Bucin?

No, bukan. Disetiap larangan yang mereka katakan, pasti ada alasan. Belajarlah untuk berpikir dari banyak sudut pandang.

“Oh, mungkin dia ngelarang gue karena alasannya kayak gini....”

Jangan selalu berpikir,”Anjir, pacar aja ngelarang-larang lu.” Inilah benih-benih keributan yang kalian tanamkan sendiri.

Pasangan gue melarang gue foto hunt dengan laki-laki. Of course, i can relate with the reason. Meskipun dulu, selalu punya tim foto hunt sama laki-laki.

Pasangan gue melarang gue berhubungan dengan siapapun mantan gue. Tapi, apa gue pernah protes dan melakukan hal yang sama?

Nope. Jangan pernah punya pikiran,”Lah, lo aja ngelarang gue. Masa gue gak boleh.”

Karena, ketebalan perasaan seseorang itu berbeda. Ada yang ingin selalu diperhatikan, ada yang ingin selalu dimanja, dan ada yang memiliki cemburu tinggi.

Karena gue tau pasangan gue seperti apa. Dan, akan berusaha sebisa mungkin menghindari hal yang dia gak suka.

Apa itu mengisolasi gue dan teman-teman laki gue? Nggak. I still having a lot of friends.

Gue termasuk orang yang santai sih kalo misal dilarang sama pasangan ini-itu. Karena, emang gue berpikir dari dua arah.

Dalam beberapa hal, belajar memahami apa yang dirasakan pasangan itu perlu. Bukan tentang egois, tapi tentang bagaimana kamu bisa menerima segala sisi pasanganmu.

Terus, apa itu disebut bucin?

Ada sebuah cerita lucu yang terjadi. Waktu itu, akun Path gue hilang tiba-tiba. Ternyata, dihapus sama pasangan gue. Alasannya, dia cemburu karena banyak moment gue dan ex. Lalu, beberapa waktu lalu, gue ngucapin Happy Birthday ke mantan gue. Terus, dia cemburu.

Apa itu salah? Apa itu bucin? Apa cemburu itu juga bagian dari bucin?

Gue gak tau ya kalo kalian punya beda pandangan soal kayak gini. Tapi, sejauh yang gue tau, mendengarkan, memahami, dan mengerti adalah sebuah kunci. Bukan bucin, hehe.

Kita gak pernah tau apa yang sudah dilalui orang lain hingga sampai ke tahap ini.
Jadi, jangan menganggap remeh hal yang orang lain lakukan.
Bisa jadi, itu adalah sebuah cara terbaik dia untuk memperlakukanmu.

Kalo semua hal dilabeli bucin, nanti orang jadi males dong nge-treat orang lain dengan sisi terbaik mereka?

Ini sih pandangan gue soal bucin. Kalo kalian gak setuju ya gak apa-apa, gak semua hal harus sejalan, ‘kan? Yang penting jangan ada keributan.

You May Also Like

1 comments