1% dan ridho Tuhan.
Angka yang cukup jauh dari sebuah harapan. Bahkan, bisa
dibilang nyaris tidak terwujudkan.
Untuk sebuah angka 1 menuju 100, ada 99 kemungkinan lainnya
yang membuat kita berpikir berhenti ditengah jalan. 99 kesempatan untuk gagal. Dan,
99 angka yang cukup jauh untuk digapai.
Untuk kamu yang sedang memperjuangkan angka 99, mungkin akan ada titik dimana kamu merasa lelah dan ingin menyerah.
Tapi, pada saat yang sama itulah, ada sudut kecil dalam
hatimu yang tidak ingin menghentikan langkah.
Sebuah dilema luar biasa yang akan kamu hadapi, sampai kamu
merasa ingin mengacuhkan apapun yang ada di dunia.
Sampai, kamu akan mencari cara apapun untuk berlari sejauh
mungkin, atau bersembunyi sebisa mungkin untuk menghindari kenyataan.
Sadar bahwa berlari dan bersembunyi tidak akan membantu,
menghadapi kenyataan adalah pilihan terakhir yang kamu punya.
Melanjutkan sisa perjuangan yang sudah setengah jalan, dan
tetap mengisinya dengan sedikit harapan, adalah hal yang bisa kamu lakukan.
Meski, rasa sakit, ingin menangis, dan lelah akan
menghampiri. Kamu tak perduli.
Kamu memiliki 1% dalam genggamanmu, dan harapan bahwa 1% itu
akan membawamu pada tujuan.
Hingga nanti, kamu akan tiba disebuah titik perhentian.
Sebuah titik penentuan, tentang 1% yang kamu genggam.
Waktu selalu memberimu jalan untuk berjuang.
Waktu selalu memberimu kesempatan untuk berjalan.
Entah, pergi atau meninggalkan.
Itu semua soal pilihan.
Dan, waktu hanya menyediakan, tapi semua keputusan ada di
tangan.
Waktu tidak melulu soal akhir, tapi proses perjuangan.
Waktu tidak melulu soal janji, tapi juga sebuah harapan.
Meski hanya 1% kesempatan, jika semesta mengizinkan, dan
Tuhan meridhoi...
...semua memungkinkan.
Meski hanya 1% yang kamu punya, jika kamu pegang dalam
sebuah tarikan napas sujudmu, bahkan...
...itu bisa menjadi milikmu selamanya.
1% hanyalah angka. 99% hanyalah jarak. 100% hanyalah tujuan.
Semua, kembali pada Tuhan.
Untuk kamu yang sedang berjuang...
Meski harapan yang kamu punya hanya sekecil biji jagung,
atau kesempatan yang kamu punya tidak lebih besar dari kelereng.
Percayalah, waktu selalu melihat proses.
Waktu selalu melihat perjuangan.
Jika nanti, kamu terluka, sang waktu akan dengan setia
menemanimu. Sampai, kamu bisa bangkit dan berdiri dengan kedua kakimu sendiri.
Jika nanti, harapanmu tidak sesuai, duduk dan bersandarlah,
tarik napasmu dalam-dalam, dan seruput segelas matcha hangat.
Tenang...
Tuhan tidak tidur, kawan.
Akhir bukanlah segalanya. Proses akan selalu mendewasakan.
Berjuanglah, meski hanya 1% kesempatan.
“Satu persen.Hanya satu persen. Tapi jika semesta telah mendukung. Tuhan
meridhoi. Tidak ada yang tidak mungkin.” – Bhumi & Bulan [Eriska Helmi
a.k.a mommiexyz]
4 comments
Mantabdjiwo
ReplyDeleteHalo, pejuang 1%
DeleteAduuuh ada namaku..😊😊😊
ReplyDeletehwaaa, ada mamake bhumbul. :)
Deletexoxoxo.