1% dan ridho Tuhan.

by - 12:08 PM





Angka yang cukup jauh dari sebuah harapan. Bahkan, bisa dibilang nyaris tidak terwujudkan.

Untuk sebuah angka 1 menuju 100, ada 99 kemungkinan lainnya yang membuat kita berpikir berhenti ditengah jalan. 99 kesempatan untuk gagal. Dan, 99 angka yang cukup jauh untuk digapai.

Untuk kamu yang sedang memperjuangkan angka 99, mungkin akan ada titik dimana kamu merasa lelah dan ingin menyerah.

Tapi, pada saat yang sama itulah, ada sudut kecil dalam hatimu yang tidak ingin menghentikan langkah.

Sebuah dilema luar biasa yang akan kamu hadapi, sampai kamu merasa ingin mengacuhkan apapun yang ada di dunia.

Sampai, kamu akan mencari cara apapun untuk berlari sejauh mungkin, atau bersembunyi sebisa mungkin untuk menghindari kenyataan.

Sadar bahwa berlari dan bersembunyi tidak akan membantu, menghadapi kenyataan adalah pilihan terakhir yang kamu punya.

Melanjutkan sisa perjuangan yang sudah setengah jalan, dan tetap mengisinya dengan sedikit harapan, adalah hal yang bisa kamu lakukan.

Meski, rasa sakit, ingin menangis, dan lelah akan menghampiri. Kamu tak perduli.

Kamu memiliki 1% dalam genggamanmu, dan harapan bahwa 1% itu akan membawamu pada tujuan.

Hingga nanti, kamu akan tiba disebuah titik perhentian.

Sebuah titik penentuan, tentang 1% yang kamu genggam.

Waktu selalu memberimu jalan untuk berjuang.

Waktu selalu memberimu kesempatan untuk berjalan.

Entah, pergi atau meninggalkan.

Itu semua soal pilihan.

Dan, waktu hanya menyediakan, tapi semua keputusan ada di tangan.

Waktu tidak melulu soal akhir, tapi proses perjuangan.

Waktu tidak melulu soal janji, tapi juga sebuah harapan.

Meski hanya 1% kesempatan, jika semesta mengizinkan, dan Tuhan meridhoi...

...semua memungkinkan.

Meski hanya 1% yang kamu punya, jika kamu pegang dalam sebuah tarikan napas sujudmu, bahkan...
...itu bisa menjadi milikmu selamanya.

1% hanyalah angka. 99% hanyalah jarak. 100% hanyalah tujuan.

Semua, kembali pada Tuhan.

Untuk kamu yang sedang berjuang...

Meski harapan yang kamu punya hanya sekecil biji jagung, atau kesempatan yang kamu punya tidak lebih besar dari kelereng.

Percayalah, waktu selalu melihat proses.

Waktu selalu melihat perjuangan.

Jika nanti, kamu terluka, sang waktu akan dengan setia menemanimu. Sampai, kamu bisa bangkit dan berdiri dengan kedua kakimu sendiri.

Jika nanti, harapanmu tidak sesuai, duduk dan bersandarlah, tarik napasmu dalam-dalam, dan seruput segelas matcha hangat.

Tenang...

Tuhan tidak tidur, kawan.

Akhir bukanlah segalanya. Proses akan selalu mendewasakan.

Berjuanglah, meski hanya 1% kesempatan.



“Satu persen.Hanya satu persen. Tapi jika semesta telah mendukung. Tuhan meridhoi. Tidak ada yang tidak mungkin.” – Bhumi & Bulan [Eriska Helmi a.k.a mommiexyz]

You May Also Like

4 comments