Harley Quinn.
Berawal dari sebuah Penjara – yang katanya paling aman di
dunia, di Arkham Asylum. Seorang psikiatris
muda berambut blonde warna-warni ini jatuh cinta pertama kali pada pasiennya
sendiri. Saat itu, rambutnya belum jadi warna-warni dan tampilannya belum
seperti yang kita kenal sekarang.
Menyadari cinta yang ada di diri Harley, Joker memanfaatkan
Harley untuk membuat kesempatan kabur.
And, yap. She did it.
Joker berhasil kabur dengan sedikit bantuan Harley. Kala itu,
Harley terlalu bodoh dan dibutakan oleh perasaan cinta, sampai ia rela untuk
membantu orang yang bahkan ia sendiri tidak tau akan perasaannya.
Harley quinn a.k.a
Harleen Frances Quinzel, adalah
seorang psikiatris yang jatuh cinta
pada pasiennya sendiri – Joker. Layaknya Robin untuk Batman, Harley Quinn menjadi sidekick sekaligus kekasih Joker.
Siap melakukan apapun untuk sang kekasih, sampai bersedia
mengorbankan nyawa, adalah cara Harley Quinn mencintai Joker.
Awalnya, cinta yang terjadi diantara mereka hanya bertepuk
sebelah tangan. Dimana Joker hanya berpura-pura mencintai dan memanfaatkan
Harley.
Harley yang sadar akan hal itu, tidak dapat berbuat apa-apa.
Selain, untuk terus berusaha membuat Joker mencintainya.
Harley quinn: gimana
rasanya jatuh cinta sama orang yang gak mencintai kita? Pesan aja kalo gak
dibales, sakit. Gimana perasaan?
Hari-hari sedih Harley pun berlanjut. Ia terus berusaha
untuk membuat Joker jatuh cinta padanya. Menjadi apa yang Joker inginkan,
melakukan apa yang Joker perintahkan, dan membantu apa yang Joker butuhkan.
Buat Harley, Joker adalah dunianya. Meski pun buat Joker,
Harley adalah mainannya.
Harley Quinn: Cinta bisa
sesadis itu, ‘kan?
Waktu pun kian berlalu, rasa yang tidak pernah ada itu menjelma
jadi nyata , membentuk sebuah rasa. Menjadi pupuk dalam hubungan mereka yang
tidak pernah terduga.
Cinta yang akhirnya berubah jadi sebuah candu untuk
keduanya. Joker untuk Harley, dan Harley untuk Joker.
Ngomongin soal Harley gak akan ada abisnya.
Dari mulai, dia yang takut kehilangan Joker. Dia yang mau
melakukan apa pun untuk Joker. Sampai, kepribadiannya yang terkenal sedikit ‘gila’.
Fakta dari sikap Harley Quinn yang terkesan sedikit ‘gila’,
merupakan sebuah bentuk sikap Harley untuk menutupi kesedihan yang selalu ia
rasakan.
Karena, awalnya, Harley adalah seorang tokoh psikiatris biasa yang terlalu dikekang pada masa kecilnya. Sampai Joker
datang dalam hidupnya, dan membuatnya kembali memupuk harap akan hidupnya yang
bebas.
Banyak yang bilang, tokoh sosok Harley itu sangat aneh dan
gila. Tapi, gue malah beranggapan terbalik. Gue bahkan suka banget gimana cara
Harley Quinn berusaha untuk terus ceria, saat hidupnya gak baik-baik aja. Gimana
Harley berusaha tertawa, saat ia tau seberapa dalam luka yang ia rasa. Gimana Harley
terus memberi kesan ‘gila’, saat ia hanya sedang bermain-main dengan perannya –
menyembunyikan perasaan yang sebenarnya.
Yang gue suka dari kisah ini adalah, siapa yang nyangka kalo
orang yang pernah menganggapnya sebuah mainan, kini menempatkannya dalam
prioritas nomer 1.
Meski pun, pada akhirnya, dikisahkan di komik Harley bisa
move on dari Joker. But, im still in love
with this couple.
Last but not least,
Harley isnt a bad girl. She just a girl who tryin’ to get her love, and a
lil bit happiness. She was always tryin’ to hide, the beautiful chaos in
her mind.
They see
the madness in her smile, but not the sadness in her eyes.
“I have two personality.” – Harley Quinn
With love,
A girl who; A half
Harley, a half ‘normal’ gurl.
0 comments