The biggest lies; I'm okay.

by - 7:02 PM


Are you okay?”

“I’m fine.”

Im fine. Kata-kata ini kedengerannya sepele, ya?

Padahal, isinya Cuma kebohongan yang luar biasa lagi ditutupin.

Ada yang bilang kalo kita perlu berdamai dengan kenyataan, apapun itu. Menyakitkan atau tidak. Kita hanya perlu menerimanya. Tanpa harus mempertanyakannya.

Karena, apa yang kita harapkan, gak selalu berjalan semestinya.

Seperti, berusaha menutupi luka yang kenyataannya terus membuat luka yang baru.

Berusaha menghadirkan tawa ditengah deraian airmata.

Pernah gak sih kalian nemuin satu temen, yang amat sangat ceria banget. Sampe-sampe terbesit dipikiran kalian, kalo hidupnya bener-bener bahagia. Gak ada masalah.

Tanpa kalian sadari, orang yang paling banyak tertawa adalah orang yang paling merasakan luka.

Hanya saja, mereka lebih bijak untuk menghadapinya. Memilih untuk menutup luka itu dengan keceriaan, salah satunya.

Dan, saat malam tiba, ia hanya dapat meringkuk di atas kasur. Menangisi hidupnya. Menangisi kenyataan yang tak sejalan dengannya.

Tanpa ada satu orang pun yang tau tentangnya.

Hari ini.. Hm, mungkin udah beberapa hari ini. Yang gue rasain Cuma pengen tidur. Karena, Cuma dengan tidur gue bisa lari sejenak dari kenyataan hidup gue yang semakin gak bisa gue terima.

Gue pernah baca, semakin banyak orang ingin tidur, semakin berat pula tingkat stres yang ia rasakan.

Dan, ya. Sepertinya itulah yang gue alami beberapa hari ini.

Tapi, harus tetep berusaha baik-baik aja ketika kita harus berhadapan dengan banyak orang.

Serius, jadi orang yang kayak gini ini bener-bener nyiksa.

 Dan, hal yang bisa gue lakuin adalah nangis.

Kata orang, menangis gak bisa menyelesaikan masalah.

Agreed.

Nangis emang gak bisa menyelesaikan masalah. Tapi, seenggaknya bisa ngebantu kita buat ngerasa lega. Even, Cuma sebentar. Bayangin kalo lo udah bener-bener ngerasa gak kuat, dan lo harus maksa diri lo buat terus ceria, tanpa lo mau mendengarkan apa yang pengen diri lo sendiri lakuin. Its killing you slowly, man.

Buat gue, nangis itu perlu.

Kayak tadi.

Karena, disaat gak ada satu orang pun yang bisa diajak bicara, Cuma nangis yang bener-bener bisa bikin lega. Listen to your self!

Orang yang bener-bener mengakui dirinya tegar pun sometimes akan membutuhkan waktu buat ‘ngobrol’ sama dirinya sendiri.

Kalian tau, rasanya pura-pura kuat itu capek. Dan, sakit.

Nunjukin kalo kita bahagia itu juga sulit. Tapi, gak ada yang lebih sulit dibanding buat berdamai dengan kenyataan dan masa lalu. Menghargai setiap luka yang ada. Menerima kehilangan. Dan, berusaha memaafkan segala yang udah terjadi.

Man, the biggest lies in my life is; when i told you i was okay? I lied.

Life is not always sunshine & butterflies and sometimes you have to learn to smile through the pain.

You May Also Like

2 comments

  1. Emang ga semua hal itu enak, tapi setidaknya pasti ada pelajaran yang bisa diambil. semangat! semoga moodnya bisa ceria lagi :)

    ReplyDelete