(Review) Cinderella: Cerita dongeng klasik menyentil jiwa

by - 9:14 PM


Apa yang kalian fikirkan(para wanita) jika ditanya soal harta, tahta, dan pria (?).  Pernah berharap memiliki hidup seindah Cinderella? Seorang wanita biasa yang mendapatkan Pangeran kerajaan? Seorang Pangeran kerajaan yang jatuh cinta pada wanita ‘upik abu’? Semua cerita itu memang terdengar klise dan hanya ada didalam dongeng. Karena nyatanya, seorang wanita biasa tidak mudah untuk mendapatkan seorang pria idaman ‘terpandang’.

Ya begitulah kisah sang Cinderella. Kisah klasik cerita dongeng sebelum tidur ini dibuat dari animasi menjadi sebuah film live-action. Walaupun kita semua sudah tahu bagaimana jalan ceritanya, tapi film garapan Disney ini mampu menjadi box office.

Untuk kualitas film yang dihasilkan oleh Walt Disney tidak dapat dianggap remeh. Mulai dari kualitas gambar, segi cerita, hingga visual sangatlah memukau. Para pemirsa akan disuguhi segala efek visual dengan kualitas tinggi. Tidak dipungkiri, sebuah film re-make dari animasi dapat menyuguhi efek yang luar biasa. Terutama gaunnya. Suka banget sama gaunnya yang berwarna biru..

Tidak usah membahas soal jalan cerita. Tidak ada yang berbeda dengan versi animasinya. Seorang anak yang terlahir ditengah-tengah keharmonisan sebuah keluarga kecil. Dan, memiliki ibu dan saudara tiri yang amat kejam padanya. Ah, gue rasa semua orang juga tahu jalan cerita Cinderella ini. Jadi, gue gak akan capek-capek membahasnya.

Ada satu kalimat yang (mungkin) dapat ‘menyentil’ kita semua. Have courage and be kind, memiliki keberanian dan sifat mulia (agar selalu berhati mulia) artinya apabila kita putus asa atau kita sedang menghadapi cobaan, kita harus punya keberanian dalam menghadapinya, dan jangan lupa untuk selalu menjaga sifat yang baik, mulia tersebut walaupun kita diperlalukan buruk.

That’s the point, why I’m here..

Sampai saat ini, buat gue, belum ada karakter Disney yang lain yang mampu menandingi kebaikan hati seorang Cinderella. The one and only thing yang mampu kita contoh dari film Cinderella secara nyata.

Mampukah kita tetap bersikap baik kepada seseorang yang bahkan telah menyakiti hati kita? Mampukah kita tetap memiliki kata ‘memaafkan’ untuk orang yang menyakiti kita? Mampukah kita memiliki hati semurni Cinderella?

Itu memang hanya sebuah karakter cerita dongeng, tapi bukan berarti kita tidak bisa mencontohnya. Lagi pula, bukankah setiap manusia memang diharuskan untuk selalu bersikap mulia bahkan ketika ia telah tersakiti sekalipun?

Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan.

Bukan. Segala yang ingin ku tulis ini bukan untuk menggurui kalian (untuk-bersikap-bak-Cinderella). Melainkan untukku sendiri; terutama.

Hidup ini bukanlah sebuah cerita fairy-tale. Dimana sang ‘tokoh’ akan selalu mendapatkan kebahgiaan yang diinginkan. Bukan sebuah cerita dimana semua akan berakhir bahagia. Hidup adalah sebuah perjalan yang tidak pernah dapat ditebak bagaimana kita akan berakhir. Happy ending / Sad ending. Itu adalah sebuah misteri Tuhan yang tidak dapat ditebak.

Hidup ini juga bukan sebuah cerita dimana kebaikan akan-selalu-menang diatas kejahatan. Tidak. Hidup tidak se-drama itu. Bahkan, terkadang kita harus benar-benar kalah dan menyerah. Apalagi soal cinta. Jika kalian melihat film Cinderella. Memang bukan hanya sebuah efek visualnya saja yang memukau. Melainkan juga cerita hidup sang Cinderella yang begitu beruntung dapat menikahi seorang pria terpandang yang juga ia cintai. Beruntung, ya? Iya.

Melihat jalan cerita yang begitu mulus. Aku langsung memicingkan mata pada akhir cerita. Hell yeah. Cerita dongeng abis. Gak ada yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan, atau orang ketiga. Gak ada galaunya. Dan, hanya sebuah pertemuan singkat dan tiba-tiba menikah. Impossible. Karena, faktanya. Jalan cerita cinta setiap orang tidak ada yang semulus itu.

Terutama untuk mereka; yang pernah terluka dikhianati cinta, yang pernah terluka tak terbalas oleh cinta, dan yang pernah terluka tidak mendapatkan apa-apa setelah semua perjuangannya untuk cinta.

Welcome, to the (real) world, para wanita berhati Cinderella.

Segala kebaikan Cinderella, gue dedikasiin untuk mereka yang tidak pernah lelah berhenti berjuang untuk hidupnya yang amat berliku. Setiap orang sangat mudah untuk mendapatkan seribu musuh. Tapi, akan membutuhkan waktu lama untuk mendapat satu teman sejati. Setiap orang sangat mudah untuk mematahkan hati siapapun dengan alasan apapun. Tapi, jangan remehkan mereka yang berjuang (hingga kini) diatas cinta yang berduri. Setiap orang dapat berbuat jahat pada siapapun. Tapi, jangan remehkan mereka yang masih dapat tersenyum bahkan diatas airmata sekalipun.

Tulisan ini, gue tujukan untuk ‘menyentil’ mereka; yang tidak pernah menghargai perjuangan orang lain, yang tidak pernah menghargai kebaikan orang lain, dan yang tidak pernah merasakan sulitnya memperjuangkan kebahagiaan.

To be honest, andai aku dapat terlahir kembali. Aku ingin memiliki hati seorang Cinderella. Yang tidak pernah mengeluh untuk segala cobaan yang dihadapi, yang tidak pernah membenci mereka yang menyakiti, dan yang memiliki hati lapang untuk selalu memaafkan. Can i?

The last but not least. Setiap wanita adalah Cinderella. Dengan segala kebaikan hatinya, kemurnian jiwa pemaafnya, dan kecantikan alami dari dalam  dirinya. Hanya saja, semua sifat itu dapat berubah seiring mudahnya hati ini bercampur dengan segala penyakit hati. Iri, dengki, dan dendam. Make up dapat membuat wajahmu cantik, Photoshop dapat membuat semua ‘bintik’ diwajahmu menghilang. Tapi semua itu tidak dapat membersihkan dan memperbaiki hatimu yang kotor.


Anyway, ya kali sih disetiap desa yang didatengin kerajaan gak ada satu pun ukuran kakinya yang sama ama Cinderella.  Inget, cinta gak semudah mencopot sepatu kemudian meninggalkannya dan langsung ketemu sama sang pujaan. Cinta tidak semudah itu, broo.

A wonderful dream come true can’t last forever – Fairy Godmother, Cinderella.


“No matter how your heart is grieving, if you keep on believing, the dreams that you wish will come true.” – Cinderella.

You May Also Like

2 comments

  1. duh nika bikin gue daydreaming nih ... nunggu pangeran berkuda putih menjemput gue #plak!
    btw, gue juga penasaran tuh, masa dari sekian wanita dan gadis masa ukuran kakinya gak ada yang sama kayak Cinderella, unik banget ye kaki doi (._.)?

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan pernah berhenti untuk bermimpi. contohnya in real life: anak pertamanya pak J presiden, menikah sama wanita yang berasal dari kalangan biasa. ayo nanoki, lu pasti bisa jadi cinderella. xD

      Delete