Review: Goedam 2020
SPOILER
ALERT!
Jadi, awal mula
tahu serial ini dari
Twitter yang bilang kalau Goedam bagus. Penasaran dan kebetulan ini serial yang baru banget
keluar, akhirnya memberanikan diri untuk nonton.
Goedam sendiri
merupakan serial horror Netflix yang berjumlah 8 episode. Dengan masing-masing
episode berdurasi 8 menit. Sebenernya, kalau menurut gue, cerita dalam setiap episodenya gak
sampe 8 menit. Kadang ada yang cuma 4 menit, sisanya credit.
But at
all, Goedam layak masuk
sebagai kategori horror terbaik tahun ini. Selain dari pengambilan
gambarnya, efek suaranya, jumpscarenya, jalan ceritanya pun to the
point dan sampe ke penonton.
Awalnya,
gue pikir serial Goedam akan kebanyakan kayak horror lainnya. Ya,
paling mentok jumpscare. Tapi, ternyata Goedam menawarkan lebih dari itu.
Hampir di semua adegan, menurut gue Goedam terbilang cukup sadis dan
menyeramkan. Karena, gue orangnya takut sama darah, jadi Goedam cukup membuat
gue ngos-ngosan tiap ngabisin satu episodenya.
Bahkan, ada di beberapa episode yang bikin gue beneran
ngerasa deg-degan. Goedam merupakan serial horror yang terdiri dari
beberapa cerita. Dan, setiap episode, ceritanya gak sama sekali saling
berkaitan.
And, here we go...
SPOILER ALERT!
1.
Crack
Di episode pertama, dengan latar sekolah,
salah seorang siswa meninggal. Nggak dijelaskan meninggalnya karena apa, tapi, kepergiannya
menjadi sosok penuh dendam yang menghantui seorang temannya dan membunuhnya
secara sadis di toilet sekolah. Tidak tanggung-tanggung, hantu tersebut
membunuh temannya dengan membalikkan tubuhnya masuk ke dalam toilet. Kepalanya
masuk ke lubang toilet, membuat tubuhnya berdiri dengan posisi kaki di atas.
2.
Destination
Mirip dengan cerita urban di mana seorang supir
taksi atau ojek atau segala jenis pekerjaan yang menawarkan jasa antar,
dihantui oleh penumpang yang ternyata bukan manusia. Di cerita ini, di kisahkan
seorang supir taksi yang kedapatan membawa penumpang ke tujuan yang tidak
terdeteksi di google maps. Sepanjang perjalanan, keadaan taksi begitu
sunyi. Hingga tiba di sebuah perempatan, ‘penumpang’ tersebut meminta belok ke
kanan. Sedangkan, jalanan tidak memungkinkan untuk berbelok. Dan, di sinilah
sang ‘penumpang’ mulai ‘beraksi’. Akhir cerita, sang supir akhirnya meninggal
dengan keadaan mata terlepas.
3.
Special Guest
Menceritakan seorang streamer
terkenal yang sedang mengenalkan rumah baru kepada viewersnya melalui aplikasi
online. Namun, di tengah-tengah streamingnya, ada keanehan yang terjadi.
Satu per satu benda yang ada di kamarnya terjatuh. Membuat para penontonnya
penasaran. Tapi, ternyata semua itu hanya settingan. Semua masih terasa
menyenangkan sampai saatnya ia membuka aplikasi foto di ponselnya. Bermain-main
dengan filter dalam aplikasi tersebut. Dan, keanehan sesungguhnya pun terjadi. Filter
pendeteksi wajah itu lama-lama menjadi banyak. Padahal, hanya ada ia sendiri di
dalam rumahnya. Ia pun menjadi ketakutan dan akhirnya tewas dibunuh oleh sosok
yang menyerupai dirinya sendiri.
4.
Curiousity
Kalian tahu cerita urban yang
diputer-puterin atau dibuat bingung atau dibuat berkeliling di situ-situ aja
oleh makhluk halus? Pada episode kali ini, seorang siswa yang berniat untuk
mengambil buku di kelasnya harus menyaksikan sesosok makhluk halus datang
mengejarnya. Makhluk yang berjalan dengan merangkak itu berlari ke arahnya,
membuat seorang siswa tersebut ketakutan. Saat ia menuruni anak tangga dan
berniat kabur dari sekolahnya, ia justru terus berlari dan memutari anak tangga
di lantai yang sama. Hingga akhirnya, ia pun menyadari bahwa ia tidak berlari
kemana-mana.
5.
Red shoes
Kematian seorang siswi sengaja ditutupi
oleh salah satu guru yang mengajarnya. Teman-teman sekelasnya mengatakan, bahwa
siswi tersebut tewas dengan badan yang setengah hancur. Pada malam tiba, guru yang
menutupi kematian siswi tersebut menerima pesan singkat dari salah satu
muridnya. Pesan tersebut mengatakan bahwa,”Temuilah aku di ruang kelas.” Sang guru
pun menghampiri. Namun, yang ia temui bukanlah muridnya, melainkan sosok seorang
siswi yang sudah tewas tersebut. Pada akhir cerita, terlihat sosok hantu siswi
tersebut memakai sepatu yang dipakai oleh sang guru.
6.
Dimension
Ada sebuah cerita yang ‘katanya’ dengan memencet
tombol tertentu dalam sebuah lift, kamu akan bisa berpindah ke dimensi
lain. Seorang pemuda yang telah tewas menuliskan cerita itu dalam sosial
medianya. Kematiannya dianggap tak wajar oleh kepolisian. Setelah mendapati
cerita yang ditulisnya sebelum meninggal, sang polisi pun merasa penasaran. Apakah
cerita yang ia tulis ini benar adanya? Dan, polisi tersebut mencoba teknik yang
pemuda itu lakukan. Benar saja, polisi tersebut bertemu dengan sesosok hantu
perempuan di dalam lift yang membuatnya tewas di tempat kejadian. Namun,
keesokkan harinya, polisi tersebut muncul dengan baju yang sama persis seperti
orang yang tewas di dalam lift tersebut. Menurut kalian, mana polisi
yang asli?
7.
Threshold
“Jangan copot jimat yang ada di ambang
pintu,” ujar istri seorang laki-laki. Ketidak percayaan laki-laki tersebut pada
jimat yang dipasang istrinya pun berbuah petaka. Tepat saat ia mencopot jimat
yang terdapat di ambang pintu kamarnya, sosok makhluk tinggi besar pun
menghantuinya. Tak hanya menghantui, ia bahkan ditemukan tewas dengan luka
cakar di wajahnya tepat di ambang pintu kamarnya.
8.
Birth
Di negara ini, ada sebuah kutukan bernama
Yeommae. Seorang dukun menculik anak-anak seseorang dan sengaja membuatnya
kelaparan sampai mereka kurus kering dan sekarat. Lalu, mereka dibunuh agar
rohnya bisa ditangkap dan dipakai. Begitulah prolog dari episode
terakhir Goedam. Menceritakan seorang dukun yang menculik anak-anak, dan
membunuhnya. Namun, di akhir cerita, roh-roh yang telah ia bunuh balik
menyerangnya. Menyebabkan ia tewas karena ulahnya sendiri.
Nah, itulah semua episode yang ada dalam serial Netflix,
Goedam. Jika kalian berani, silakan menonton serial tersebut. Bagi yang tidak
menyukai adegan-adegan sadis, gue tidak menyarankan kalian untuk menonton ini. Meski
jalan cerita hanya dalam hitungan menit, namun cerita tersebut dapat membuat
sebagian penontonnya ketakutan.
Goedam, keren...
0 comments