Bekerja bersama MRT untuk #UbahJakarta
“Duh, macet
banget, sih.”
“Tinggal di
Jakarta gini amat, ya. Macet dimana-mana.”
“Ini nih yang
katanya Ibu Kota Indonesia? Pancoran – Gatot Subroto aja 1 jam.”
Mengeluh tidak menyelesaikan masalah.
Bukan cuma
kamu, atau pun aku. Kita semua pasti pernah sedikit mengeluh perkara kejebak
macet berjam-jam. Dari mulai semangat, sampe akhirnya bete sendiri karena
terjebak macet. Dari mulai make-up masih
fresh, sampe luntur kena keringet.
Rasanya, udah
berbagai cara dicoba untuk bisa mengatasi kemacetan di Ibu Kota Indonesia ini,
dimulai dari pembangunan jalan layang, penambahan gerbong KRL, sampai
penambahan unit Transjakarta.
Terus,
kenapa masih macet?
Karena,
Pemerintah gak bisa kerja sendirian. Mereka tetap membutuhkan bantuan kita
semua sebagai warga Jakarta, untuk membantu mengurai kemacetan yang semakin tak
terkendali.
Caranya gimana?
Dengan beralih
dari naik kendaraan pribadi, menjadi naik kendaraan umum / transportasi umum
yang sudah disediakan.
By the way...
Akan ada
angin segar untuk kita semua. Transportasi umum akan kedatangan ‘anggota’ baru
yang bernama MRT.
Apa itu MRT?
MRT Jakarta, singkatan dari Mass Rapid Transit Jakarta atau Angkutan
Cepat Terpadu Jakarta. Bahasa lainnya adalah kereta cepat.
MRT
digadang-gadang akan menjadi alat transportasi paling cepat yang mampu mencapai
per stasiunnya dalam waktu 5 menit.
Bagaimana, tidak?
Jalurnya saja jelas sudah berbeda dari alat transportasi lainnya.
Dibangun
dengan memiliki jalur layang tersendiri, MRT mampu menyelamatkanmu dari
kemacetan. Asal dengan syarat, kamu mau meninggalkan alat transportasi
pribadimu, dan beralih menggunakan MRT, ya.
Untuk jalur
MRT sendiri terbagi menjadi 2 bagian:
Pertama, konstruksi jalur layang (Elevated) yang membentang ± 10 KM; yang
akan melewati 7 stasiun, diantaranya: Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji
Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
Kedua, konstruksi bawah tanah (Underground) yang membentang ± 6 KM;
yang akan melewati 6 stasiun, diantaranya: Stasiun Senayan, Istora, Bendungan
Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
Mekanisme
cara penggunaan MRT secara teknis sama dengan cara naik KRL, begini caranya:
1. - Saat
penumpang masuk ke dalam stasiun MRT, penumpang akan akan membeli tiket di Ticket Vending Machine (TVM) atau di loket
manual
2. - Di
gerbang penumpang, tiket ditempel untuk
masuk (tap-in)
3. - Penumpang
tunggu MRT di peron
4. - Setibanya
di stasiun tujuan, kartu kembali ditempel untuk keluar di gerbang penumpang (tap-out)
MRT dapat
mengangkut ± 2.000 penumpang, yang terdiri dari 8-10 gerbong, hampir sama
dengan KRL.
Sampai saat
ini, pengerjaan MRT itu sendiri sudah mencapai 76%. Kalau dilihat dalam
hitungan hari, sekitar 563 hari lagi, kita akan segera menikmati MRT di Kota
Jakarta.
Bahkan,
menurut gubernur Jakarta yang masih menjabat sekarang, Pak Djarot, tahun 2018
MRT dengan rute Bundaran HI – Lebak Bulus sudah bisa ‘dicicipi’ oleh warga Jakarta. (source: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/17/08/10/ougmvt-djarot-pembangunan-mrt-fase-satu-selesai-2018)
Benar-benar
kabar gembira, bukan?
Nah, dalam
menyambut datangnya hari perilisan MRT, hastag
#UbahJakarta sudah mulai digerakkan.
Dengan tujuan, masyarakat mau sama-sama untuk menyatukan visi dan misi dalam
mengurangi kemacetan di Jakarta.
Jakarta, kota
yang memiliki penduduk kurang lebih 9juta jiwa. Kota kecil ini harus melihat
riuhnya kendaraan berlalu-lalang disetiap harinya.
Bayangkan,
betapa lelahnya Jakarta... Dan, kita masih harus mengeluh?
Daripada kita
sibuk mengeluh, memaki, dan merutuk kemacetan yang sudah menjadi makanan
sehari-hari, yuk sama-sama kita #UbahJakarta
dengan beralih naik transportasi umum.
Setelah
Kerja Nyata dengan membangun proyek MRT dengan visi: menjadi penyedia jasa
transportasi publik terdepan yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi melalui peningkatan mobilitas, pengurangan kemacetan, dan pengembangan
sistem transit perkotaan.
Kini,
mari bersama-sama untuk Kerja Bersama: #UbahJakarta
menjadi Kota yang lebih baik dari sebelumnya.
Karena,
Kota Jakarta tercinta ini tidak akan ‘kemana-mana’
kalau warganya tidak ada usaha untuk mengubahnya. Kurangi mengeluh, ambil tindakan! Demi Jakarta
dan Indonesia yang lebih baik
18 comments
Ngomongin macet sampai bosen ngeluhnya. Salah satu penyumbang kemacetan terbesar di Jakarta itu salah satunya anak-anak yang pergi ke sekolah dengan membawa kendaraan pribadi, atau anak sekolah TK yang diantar dengan mobil sendiri-sendiri.
ReplyDeleteBerharap banyak, sih, sama MRT ini, semoga sedikitnya bisa menjadi solusi dari masalah kemacetan di Jakarta, juga konsisten memberikan pelayanan transportasi yang nyaman.
nah, yg lebih disayangkan lagi adalah; kalo kita liat mobil gede yg isinya cuma 1 orang:(
DeleteKalo Jakarta punya sistem transportasi yang mumpuni, baik dalam kecepatan atau kenyamanan, rasanya warga pengguna kendaraan pribadi akan lebih mudah dibujuk untuk menggunakan transportasi umum. Beberapa moda transportasi yang ada sekarang mungkin sudah menjangkau berbagai wilayah tapi sayangnya kenyamanannya masih kurang diperhatikan. Semoga MRT bisa jadi solusi jitu
ReplyDeletedan, semoga kenyamanan di alat transportasi umum lainnya juga semakin baik:) biar semua masyarakat nyaman dan mau naik kendaraan umum...
Deletewaaaah..semoga dengan adanya MRT mendatang ini,kemacetan kota Jakarta dapat berkurang secara signifikan ya.
ReplyDeleteaamiin! inilah yang diharapkan kita semua :)
Deletega sabar pengen naik MRT!!❤️
ReplyDeletebanget! gak sabar nungguin hari trial run-nya :)))
DeleteTulisannya menginspirasi. Bener banget kalo kita semua harus mulai membiasakan naik angkutan umum. Dan, makin gasabar nunggu MRT.
ReplyDeleteyaps, semua perubahan besar itu bisa diawali dari mulai kesadaran diri sendiri :)
DeleteSiap untuk mendukung program pemerintah, siap menyatu dalam visi misi bersama. Membangun Jakarta yang lebih baik
ReplyDeletewah... andai masyarakat bisa dengan mudah menyatukan visi-misinya seperti ini. :)
DeleteSemoga cepet beroperasi ya MRT nya, biar org2 yg tinggal di luar jakarta kayak aku bisa tetep syaanntiiikk sampe kantor. Secara, kalo telat 5 menit aja udh kena macet di toll JORR bisa sampe 3 jam lebih huffttt... dr rumah jam 5 subuh smpe kantor jam 9, dari rumah kayak Cherybelle sampe kantor kayak Annabelle.. :D
ReplyDeletesemangatttt kamu yang harus berjuang melawan macet. mudah-mudahan, kemacetan Jakarta bisa teratasi. :))
DeleteWaaah mantep Mbak tulisannya.
ReplyDeleteAlhamdulillah harapan baru warga Jakarta. Gak perlu pusing lagi, gak capek di jalan, gak habis waktu di perjalanan, dan mudah2an tiketnya juga terjangkau. Aamiin
aamiin! harapan keduanya, sih: harga tetap down to earth. hehehe. :)
DeleteJadi lebih tau MRT gara-gara si mba nika,thanks infonya. Padahal ku orang depok tapi ga sabar mau nyobain naik MRT haha semoga cepet terealisasi. Aamiin
ReplyDeleteHehe semoga bisa langsung nyoba MRT ya, Mba Ajeng. Aamiin. :)
Delete